posted on facebook 2nd February 2010
Sejak October kemarin saya ngantor nebeng mobil teman yang sebenarnya jalur dari rumahnya ke kantor tidak melewati kos saya tapi karena 'titah bos' jadi dia terpaksa muter biar bisa nyangking saya ^^ tadinya saya ngantor naik bus tapi karena bos mengganti jam kerja dari jam 8.30 jadi jam 8.00 saya tidak mau lagi naik bus... Lha kalau naik bus itu saya harus siap berangkat dari kos jam 7.00 nahhh... disini jam 7.00 itu sama dengan jam 6.00 WIB... langit masih gelap bo!
Temen saya yang kasih tumpangan itu aslinya orang Malaysia terus jadi warga negara sini. Karena dia tidak bisa bahasa Inggris jadi kami kalau ngomong pakai bahasa Melayu. Harusnya tidak terlalu banyak masalah ya secara bahasa Melayu kan akarnya bahasa Indonesia tapiiii... saya ini begoooo banget kalau soal bahasa Melayu... loadingnya lama bener kalau mikir arti kata-kata yang asing ditelinga. Nah teman saya ini mother tongue nya juga bukan bahasa Melayu tapi bahasa China jadi yaaaa... sering banget terjadi salah paham diantara kami.
Tadi pagi teman saya telephone "Nanti you bisa siang sikit tak?" Saya jawab "Bisa... pukul berapa?" Dia diam sebentar terus bilang "Ini sudah mau pergi jadi pukul... tujuh tiga... bisa tak?" Saya lihat jam di berita di TV waktu itu jam 7.01 jadi saya pikir kalau yang dia maksud itu pukul tujuh tiga puluh karena jarak rumahnya ke halte bus tempat biasa saya menunggu itu tidak mungkin ditempuh dalam waktu 2 menit.
Jam 7.15 dia telephone lagi nanya saya dimana. Saya bingung banget... gimana sih masih jam 7.15 kok sudah tunggu di halte bus. Saya sampai lari-lari karena tidak enak bikin dia tunggu kelamaan. Saya lihat di mobilnya ada cewek yang saya kira sekolah di polytechnic dekat kantor. Rupanya teman saya harus mengantar cewek ini dulu ke kampus makanya dia telephone saya minta berangkat "siang sikit" dari waktu biasanya.
Kayaknya semua orang yang mengerti bahasa Indonesia pasti taunya kalau 'siang sikit' itu artinya lebih siang sedikit... benar kan? Nah kalau buat teman saya ini 'siang sikit' itu artinya lebih pagi/ awal sedikit gitu... saya melongo pas dia menjelaskan maksudnya 'siang sikit' itu. Saya terus minta maaf karna salah mengerti tapi saya agak tidak terima juga kan dia bilang 'pukul tujuh tiga' jadi tidak salah-salah banget dong secara saya sampai halte kan belum pukul tujuh tiga.
Nah penjelasan dia soal ini nih yang bikin saya ingin njedot-njedotin kepala ke jendela mobil. Masa buat dia yang namanya pukul tujuh tiga itu adalah 7.15... bukan 7.03 atau 7.30... katanya "7.15 itu jarum panjang ada di angka 3 jadi 7.15 itu tujuh tiga" Aduuuuhhhh... ini ilmu baca jam dari mana sih??? kok sampai kepikiran kalau jarum panjang di angka 3 sama dengan lebih 15 menit???
Pulang kantor tadi sore saya nebeng mobil dia lagi. Nah kebetulan nih cuma berdua di mobil jadi saya tanya lagi tentang pemahaman dia soal baca jam dalam bahasa Melayu. Saya sih cuma tanya saja kalau misalnya jam 7.30 itu apa terus 7.45 itu dia sebut apa... saya tidak kepikiran mengajari dia cara baca jam ala Indonesia karena pasti tidak bakal berhasil. Bukannya bikin mudeng malah tambah bingung nanti. Contohnya jam 7.30 kalau orang Indonesia kan menyebutnya setengah delapan nah kalau dalam bahasa Melayu disebut tujuh setengah. Kalau misalnya saya bilang "pukul setengah delapan" teman saya itu mengertinya 8.30 alias delapan setengah... Walau beda letak kata setengahnya tapi buat dia ya sama saja artinya. Susah ya.... untung saya tidak harus sering-sering janjian sama teman saya ini hehehe...
Wednesday, October 20, 2010
cerita taon baruan
posted on facebook 1st January 2010
Ada teman dari milis backpacker (Nina namanya) yang liburan di Singapore akhir tahun ini. Karena ini perjalanan pertama dia ke Singapore jadi saya kepikiran untuk mengajak Nina nonton kembang api di Marina Bay. Saya SMS Nina untuk ketemuan di halte Chijmes jam 9 malam. Pikir saya berangkat jam segitu masih bisa dapat tempat terbaik untuk nonton dan motret kembang api.
Jam 9 lebih saya sampai di halte Chijmes, telat gara-gara traffic jam :( jadi begitu ketemu Nina saya langsung ajak jalan ke Marina Bay. Ada teman satu hostel Nina yang ingin ikut, namanya Nele cewek asal Jerman. Saya pikir backpacker jalannya cepat, ternyata tidak juga hehehe... Nina dan Nele ketinggalan terus dibelakang saya karena saya biasa jalan cepat jadi susah mau jalan pelan. Sepanjang jalan saya tengok-tengok ke belakang takut kalau terpisah sama mereka berdua soalnya saya dengar Nele bilang, "She is so small... hard to spot" hahaha... kayaknya biar saya gedean dikit juga tetap susah nyarinya kalau terpisah karena jalanan sudah penuh orang yang sama-sama mau ke Marina Bay.
Ada teman dari milis backpacker (Nina namanya) yang liburan di Singapore akhir tahun ini. Karena ini perjalanan pertama dia ke Singapore jadi saya kepikiran untuk mengajak Nina nonton kembang api di Marina Bay. Saya SMS Nina untuk ketemuan di halte Chijmes jam 9 malam. Pikir saya berangkat jam segitu masih bisa dapat tempat terbaik untuk nonton dan motret kembang api.
Jam 9 lebih saya sampai di halte Chijmes, telat gara-gara traffic jam :( jadi begitu ketemu Nina saya langsung ajak jalan ke Marina Bay. Ada teman satu hostel Nina yang ingin ikut, namanya Nele cewek asal Jerman. Saya pikir backpacker jalannya cepat, ternyata tidak juga hehehe... Nina dan Nele ketinggalan terus dibelakang saya karena saya biasa jalan cepat jadi susah mau jalan pelan. Sepanjang jalan saya tengok-tengok ke belakang takut kalau terpisah sama mereka berdua soalnya saya dengar Nele bilang, "She is so small... hard to spot" hahaha... kayaknya biar saya gedean dikit juga tetap susah nyarinya kalau terpisah karena jalanan sudah penuh orang yang sama-sama mau ke Marina Bay.
Subscribe to:
Posts (Atom)