Takayama adalah sebuah kota
di wilayah Hida di perfektur Gifu. Bandara internasional terdekat dengan kota
ini adalah Chubu Centair International Airport di Nagoya (kode IATA: NGO). Ada
beberapa kereta api local perhari yang melayani rute Nagoya - Takayama dengan
lama perjalanan sekitar 2 jam dan harga tiket sekitar 3000 Yen. Jika mempunyai
JR pass maka naik kereta Nagoya - Takayama tanpa reservasi kursi bisa gratis
karena jalur ini merupakan jalur kereta JR (Japan Rail).
Selain dari Nagoya,
Takayama juga bisa dicapai dengan kereta langsung (Hida Wide View) dari Kyoto
dengan lama perjalanan sekitar 4 jam. Tapi kereta ini hanya sekali perhari
yaitu tiap pagi jam 08.31 dari Kyoto Station dengan harga tiket tanpa reservasi
kursi yaitu 6920 Yen. Jika mau naik kereta yang berangkat lebih siang bisa naik
Shinkansen ke Nagoya lalu ganti dengan kereta local (namanya sama Hida Wide
View). Begitu juga dari Tokyo bisa naik Shinkansen dan ganti kereta di Nagoya.
Harga tiket untuk Shinkansen dan Hida Wide View dari Tokyo - Nagoya - Takayama
tanpa reservasi kursi sekitar 13500 Yen. Untuk rute dan jadwal kereta di Jepang
bisa dilihat di http://www.hyperdia.com/
Tourist Information Center di depan stasiun Takayama
Ada bus langsung dari Tokyo
ke Takayama dengan harga tiket hanya 6500 Yen dan konon katanya pemandangan di
sepanjang rute bus indah sekali tapi sayang saya tidak bisa naik bus dari
Takayama ke Tokyo karena badai salju sehingga jalan tol ditutup. Untuk rute,
jadwal dan reservasi tiket bus bisa dilihat di http://www.nouhibus.co.jp/english/
Letak terminal Nohi bus di
Takayama bersebelahan dengan stasiun kereta Takayama dan di depan stasiun ada
Tourist Information Center yang menyediakan peta gratis bagi pengunjung.
Takayama merupakan kota kecil dan sebagian tempat wisatanya bisa dijangkau
dengan berjalan kaki. Ada beberapa walking course yang bisa dengan mudah
dijalani dengan mengikuti petunjuk di peta maupun petunjuk-petunjuk di jalan
(persimpangan jalan). Jika kaki sudah lelah berjalan, ada foot bath gratis yang
letaknya di sebelah kanan gedung stasiun.
Foot bath gratis
Footbath gratis. Lokasi di
depan sebuah hotel di sebelah timur stasiun kereta (3 menit jalan kaki dari
stasiun).
Salah satu tempat wisata
terbesar di Takayama adalah Hida Folk Village atau Hida no Sato yang lokasinya
di sebelah tenggara pusat kota Takayama. Tempat ini bisa dijangkau dengan jalan
kaki sekitar 30 menit atau dengan bus sekitar 10 menit (200 Yen). Jika beli
tiket di terminal bus dekat stasiun ada tiket kombinasi bus PP + tiket masuk
seharga 900 Yen. Hida No Sato buka dari jam 8.30 sampai jam 17.00 tapi ketika
saya kesana di musim dingin ada acara Hida No Sato Light-up dari jam 17.30
sampai jam 22.00 dengan harga tiket hanya 300 Yen.
Hida no Sato di malam hari.
Hida no Sato ini semacam
museum untuk rumah-rumah tradisional yang pernah ada di daerah Hida. Beberapa
rumah terbuka untuk umum dan bisa dimasuki tanpa perlu membayar lagi. Jika
tidak ada waktu atau tidak ingin ke Shirakawa-go cukuplah melihat rumah
tradisional yang ada di Hida no Sato.
Hida no Sato menurut saya
termasuk kecil areanya. Ibarat putar sekali sudah bisa melihat semua. Cukup 1-2
jam untuk melihat-lihat Hida no Sato dan dengan sisa waktu yang ada kita bisa
berjalan-jalan di sekitar pusat kota Takayama. Ada beberapa kawasan rumah kuno,
kuil-kuil, taman dan di musim dingin beberapa rumah Sake (rumah pembuatan Sake)
secara bergiliran akan membuka ‘pabrik’ mereka untuk umum. Jadwal Sake Tour
bisa didapat dari Tourist Information Center atau bisa juga sambil jalan-jalan
mencari tanda seperti foto berikut.
Petunjuk/ tanda Rumah Sake
terbuka untuk umum yang ingin mengikuti Sake Tour (gratis).
Salah satu kuil di
Takayama.
Salah satu rumah di Old
Houses Area.
Patung Samurai di salah
satu taman di Takayama.
Apalah artinya ke Takayama
tapi tidak ke Shirakawa-go?! Shirakawa-go atau desa Shirakawa adalah salah satu
kawasan yang masuk UNESCO World Heritage. Di Shirakawa-go sebenarnya ada 4
desa tapi yang masuk UNESCO World Heritage hanya satu yaitu desa Ogimachi
saja. Di desa Ogimachi masih banyak (hampir semua) rumah-rumah penduduknya
tetap mempertahankan bentuk atap dengan gaya tradisional yang disebut Gasho.
Rumah tradisional di
Shirakawa-go dengan atap gaya Gasho.
Rumah tradisional di
Shirakawa-go dengan atap gaya Gasho.
Gasho sendiri berarti telapak tangan yang terkatup (posisi untuk berdoa). Rumah-rumah di daerah ini memiliki kemiringan atap yang curam untuk mempermudah salju jatuh. Selain itu di dalam rumah (umumnya di tengah) terdapat perapian untuk penghangat di musim dingin. Lantai loteng di atas perapian dilubangi agar asap bisa naik menjangkau atap dan bisa membantu melelehkan salju yang terperangkap di atap.
Desa Ogimachi adalah desa
betulan bukan museum seperti di Hida no Sato. Rumah-rumah di desa ini
benar-benar rumah tinggal penduduk jadi pengunjung tidak boleh seenaknya buka
pintu atau masuk ke rumah-rumah. Ada 3 rumah utama yang dibuka untuk umum
dengan tiket masuk masing-masing 300 Yen yaitu rumah keluarga Kanda (pemiliknya
paling ramah dan disediakan teh hijau gratis), rumah keluarga Wada (rumah
paling tua dan memamerkan alat tenun keluarga), dan rumah keluarga Nagase
(keluarga dokter jadi yang dipamerkan adalah alat-alat kesehatan).
Berikut foto-foto interior
rumah keluarga Wada:
Ikatan pada struktur atap.
Shirakawa-go bisa dicapai
dengan bus dari Takayama. Harga tiket PP 4300 Yen. Kalau mengunjungi tempat ini
disaat musim dingin dan tidak ingin menginap di Shirakawa-go, cara yang paling
murah dan efektif adalah dengan ikut tur setengah hari dari J-Hop Tour. Harga
tiket PP termasuk guide berbahasa Inggris adalah 3800 Yen dan bagi yang
menghinap di J-Hoppers Hostel ada potongan harga 500 Yen. Setiap hari ada 2
tour yaitu yang berangkat jam 08.10 dan 13.00. Lama perjalanan ke Shirakawa-go
sekitar 50 menit dan sebelum menuju desa Ogimachi bus akan mampir ke
Observatory Point selama 20 menit. Observatory Point ini adalah titik di puncak
bukit untuk melihat keseluruhan desa Ogimachi.
Desa Ogimachi dilihat dari
Observatory Point.
Saat musim dingin ikut tur setengah hari seperti ini cukup memuaskan. Tapi saat musim semi atau panas (musim gugur sering hujan) saya rasa pergi dengan bus atau kendaraan pribadi lebih asik :) Jika punya dana lebih bisa juga menginap di desa Ogimachi. Harga penginapan per kamar di Ogimachi sekitar 9000 Yen.
Tempat parkir bus di
Shirakawa-go. Bus J-Hop Tour yang warnanya merah.
Pemandangan sungai yang
mengalir melintasi desa Ogimachi.
Jembatan gantung yang
menghubungkan tempat parkir dengan kawasan perumahan penduduk di desa Ogimachi.
Desa Ogimachi.
Salah satu Kuil di desa Ogimachi.
No comments:
Post a Comment