(posted at friendster blog - June 9, 2007)
inilah saat yang paling saya nantikan dalam setiap perayaan ekaristi. bersalaman dengan umat disekeliling sambil menyanyikan lagu salam damai n tentu saja sambil tersenyum... siapa tau ada cowok ganteng dibelakang saya yang akan terpesona dengan senyum saya hihihi...
tata perayaan ekaristi gereja katholik roma dimana-mana sama, tapi cara penyampaian salam dalam di beberapa daerah berbeda, sesuai dengan budaya masyarakat setempat. di wonosobo, magelang n jogja (seperti pengalaman saya) umat saling berjabat tangan untuk menyampaikan salam damai. di korea selatan salam damai disampaikan dengan saling membungkukkan badan. di singapura macam2: ada yang saling berpelukan, menganggukkan kepala dan berjabat tangan.
beda cara sama rasa. damai
hal yang sedikit aneh saya rasakan ketika mengikuti ekaristi di paroki cideng - jakpus. sudah 4 kali saya mengikuti misa minggu biasa dan 7 kali misa dalam rangka novena roh kudus... tidak ada salam damai. maksudnya saya gak liat umat saling berjabat tangan ato membungkukkan badan ato menganggukkan kepala. bahkan lagu salam damai pun tidak dinyanyikan. baru pada novena hari ke 8 dan 9 umat saling berjabat tangan untuk menyampaikan salam damai itupun setelah ada instruksi dari Romo.
apakah umat paroki cideng penganut aliran "kebatinan"? mengucapkan salam damai hanya dalam hati ato mereka punya cara lain yang saya tidak tau?
bagi saya misa tanpa salam damai terasa gak "mak nyuuss". mungkin seperti yang dirasakan umat lain yang sudah layak menerima komuni tapi tidak menerimanya.
No comments:
Post a Comment