(posted at friendster blog - July 14, 2005)
Kalau ngobrol dengan teman-teman Korea yang pernah ke Indonesia hanya ada malu.
''Kenapa sih bis yang sedah karatan masih dipakai di Indonesia?''
''Kenapa kalau nyebrang jalan tidak di zebra cross?''
''Kenapa buang sampahnya tidak di tempat sampah?''
Sebelum ke Korea saya membayangkan kalau disana itu negara maju yang teratur, tertata dan masyarakatnya ''ngerti'' aturan semua. Dan setelah saya merasakan tinggal disana:
''Iya juga sih!! Kalau dibandingkan dengan Indonesia, mereka tertib sekali dan sarana transportasinya jauh lebih keren. Benar-benar negara maju!!''
Hingga pada suatu sore ketika saya jalan-jalan ke Seoul dengan Teresa, teman dari Taiwan. Dari kampus kami naik bis ke stasiun.
Komentar Teresa yang pertama: ''Bis-nya kotor, sopirnya ugal-ugalan!''
[Haa???!!!! yang seperti ini dibilang kotor??? Bis di taiwan kayak apa ya? Kalau soal nyetir sih..... bolehlah klo dibilang ugal-ugalan]
Sampai di stasiun Pyungtaek kami beli karcis terus naik kereta ke Seoul.
Komentar kedua: ''Kok bias-bisanya ada orang jualan di kereta? Kalau di Taipei tidah ada tuh orang jualan di kereta.''
Sampai di Seoul kami beli es krim [salah satu favorit saya, soalnya murah hihihi...]. Sambil jalan kami buka bungkus es krim. Tengak-tengok mencari tempat sampah, kok tidak ada ya???? Setelah jalan agak jauh saya lihat ada "tempat sampah". Pas saya mau buang bungkus es krim......
Teresa: "Nia, itu bukan tempat sampah, itu kotak tempat koran iklan.''
Ha??????????? Moso to? Saya bilang ke Teresa kalau di dalamnya tidak ada koran, yang ada hanya sampah.
Teresa lagi: "Yah! Orang Korea! Tak ada tempat sampah, tempat koran pun jadi."
Eeeemmmmhhhhh...........
Apa komentarnya kalau dia main ke Indonesia ya?
No comments:
Post a Comment