Sunday, December 27, 2015

Keliling Dunia Merajut Cinta (1)



*abaikan judulnya ;)

MIMPI JADI NYATA
Mimpi keliling dunia saya selalu tertunda. Saya bukan tipe yang bisa ‘pack and go’ sesukanya karena banyak tanggungan yang harus saya pikirkan. Tahun lalu akhirnya saya bisa mewujudkan mimpi saya itu. Ini cerita tentang perjalanan saya ke Amerika, Eropa dan Asia selama 5 bulan lebih sedikit yang saya lakukan dari awal Oktober 2014 sampai Maret 2015. Baru sempat menulis dan semoga info yang saya bagi tidak basi-basi amat :)
 


Berawal dari thread oom Teddy Andri tentang tiket super murah Cathay Pacific Jakarta – New York (JFK) – Jakarta yang hanya 470an dole, saya bimbang beli… gak… beli… gak… secara USA tidak pernah ada di daftar negara yang ingin saya kunjungi. Keesokan paginya Hanik teman BD kirim pesan tanya apakah saya mau beli tiket itu atau tidak. Makin galau jadinya. Hanik tanya kalau ya kapan saya bisa berangkat. Saya cek kalender sekilas lalu ngasal sebut 4 – 12 Oktober 2014. Dan… Hanik tiba-tiba kirim booking-an tiketnya untuk tanggal 4 – 12 October 2015. Saya langsung memantapkan hati untuk booking. Kalau bukan karena Hanik sepertinya mimpi saya akan tetap jadi mimpi *makasih Hanik :)

Kami beli tiket ke New York kalau tidak salah bulan Februari 2014. Kami lalu merencanakan rute kota-kota yang akan dikunjungi di USA. Setelah diskusi panjang akhirnya kami memutuskan untuk ke Niagara Falls. Sayang dong kalau tidak sekalian ke Canada jadi setelah dapat visa USA kami juga urus visa Canada. Hanik mengurus visa di Jakarta sedangkan saya di Singapore karena saya tinggal di Singapore. Tidak ada hal yang gimana-gimana gitu waktu kami urus visa. Semuanya lancar jaya. Sekedar info ketika apply visa USA kami masing-masing bilang akan jalan-jalan ke USA ‘SENDIRIAN’ kami pikir kalau salah satu ditolak visanya yang lain masih ada harapan dapat visa.

Awalnya saya hanya berencana untuk jalan-jalan di USA dan Canada selama seminggu saja tapi akhir Agustus 2014 ibu kos saya memberi tahu bahwa rumahnya (kos saya) sudah berhasil terjual dan kami harus mengosongkan rumah segera. Ibu kos mencarikan kamar di rumah tetangga untuk saya tapi keluarga kos baru ini ‘orangnya gak asik’. Daripada pusing mencari kos baru saya pikir ‘F*** this! I’m going backpacking!’

Saya atur rute kasar. Dari USA saya ingin ke Amerika Selatan lalu ke Eropa. Tapi karena tiket dari kota-kota di Amerika Selatan ke Eropa mehong semua saya terpaksa harus kembali ke USA dan terbang dengan budget airlines Norwegian Airlines ke Eropa. Beberapa tiket penting sudah saya beli lalu booking akomodasi selama di Eropa hanya untuk memenuhi syarat pengajuan visa Schengen. Dengan itinerary asal-asalan dan hanya menyebut bahwa saya akan ke negara-negara Balkan saya bisa dapat visa Schengen multiple entry yang berlaku untuk 90 hari.

SEKALI JALAN BANYAK TEMAN DITEMUI
Teman baru yang saya temui di jalan tentu tidak terhitung jumlahnya. Tapi yang special buat saya adalah saya bisa bertemu teman-teman Backpacker Dunia yang tinggal di berbagai negara. Semoga tidak ada yang terlupa… saya ucapkan terima kasih untuk teman-teman BD yang sudah meluangkan waktunya untuk menemani saya J

1.       Hanik Proboningtyas dan Tegar Raharditya. Teman jalan dari New York – Niagara Falls – Toronto – Washington DC.
2.       Mbak Jane Nurjanah. Malam-malam, hujan-hujan, dingin-dingin rela naik bus dari rumahnya untuk bertemu dan menemani saya jalan-jalan di Toronto, Canada.
3.       Mbak Ummi Kaltsum. Meluangkan waktu makan siangnya untuk bertemu sebentar di Washington, DC. Lain kali ketemu lagi ya mbak Ummi… waktunya kurang banget kmaren itu J
4.       Julia Rossi dan Nuniek Yuli Utami. Teman jalan di Peru.
5.       Mbak Alfi Oktavia dan Mas Parjianto. BDers yang tinggal di Arequipa, Peru. Jemput di terminal, mengantar jalan-jalan, menraktir makan… kurang apa coba?!
6.       Teman BD yang tinggal di Perancis yang menawarkan kamar tamunya yang cozy abis untuk saya inapi plus masakan-masakan Indonesia yang superb *kesempatan perbaikan gizi
7.       Primastuti Dewi. Rencana awal menginap di rumahnya di dekat Valencia, Spanyol tapi karena suatu hal jadi batal tapi kami bisa bertemu di Barcelona dan Madrid.

Selain teman-teman BD saya juga bertemu dan menginap di rumah teman sekolah dan teman baru dari komunitas lain.

RUTE
Hanya beberapa bagian kecil dari perjalanan saya ini yang rutenya jelas dari awal. Lainnya saya pakai cara ‘lihat nanti’. Kalau masih betah di suatu tempat ya tinggal lebih lama. Kalau sudah bosan ya tinggal pindah. Rute yang pasti diantaranya adalah selama di USA karena jalan bareng Hanik yang waktunya lebih terbatas jadi kami sudah atur sedemikian sehingga waktunya efisien dan biaya yang kami keluarkan juga bisa cari yang paling murah. Perjalanan ke Machu Picchu juga sudah diatur… diatur oleh Julia maksudnya… saya ngekor aja sekalian istirahat dari cek ricek kalender dan transportasi hahaha… 
Dan berikut adalah rute yang saya lalui:
1.       USA: New York, Niagara Falls. Sekitar 4 hari .
2.       Canada: Niagara Falls, Toronto. Sekitar 4 hari.
3.       USA: Washington, DC, Harrisburg, PA. Sekitar 5 hari.
4.       Colombia: Cartagena, Medellin. Sekitar 10 hari.
5.       Ecuador: Quito, Otavalo, Banos, Alausi, Cuenca. Sekitar 8 hari.
6.       Peru: Trujillo, Huaraz, Cusco, Ollantaytambo, Aquas Calientes, Arequipa, Puno, Huacachina. Total sekitar 1 bulan.
7.       Chile: Arica, San Pedro de Atacama. Sekitar 5 hari. Lalu kembali ke Peru.
8.       USA: Miami. 3 hari 2 malam.
9.       Perancis: Paris, Marseille. Sekitar 6 hari.
10.   Spanyol: Barcelona, Madrid. Sekitar 7 hari.
11.   Portugal: Lisbon, Coimbra, Porto. Sekitar 7 hari.
12.   Belanda: Uden. Sekitar 4 hari.
13.   Polandia: Warsaw, Krakow. Sekitar 5 hari.
14.   Slovakia: Bratislava. 2 hari 2 malam.
15.   Hungaria: Budapest, Szentendre. Sekitar 10 hari.
16.   Serbia: Belgrade. Sekitar 5 hari.
17.   Bulgaria: Sofia. 3 hari 2 malam.
18.   Yunani: Thesaloniki, Athena. Sekitar 10 hari.
19.   Macedonia: Skopje. 6 hari 5 malam. Lalu kembali ke Belgrade untuk melanjutkan perjalanan ke Timisoara.
20.   Romania: Timisoara. 3 hari 2 malam. Lalu kembali ke Budapest.
21.   Bangkok (terbang dengan Norwegian Airlines Budapest – Copenhagen – Bangkok). Sampai pagi hari, malam langsung naik kereta ke Nong Khai untuk melanjutkan perjalanan ke Laos.
22.   Laos: Vientiane. 4 hari 3 malam.
23.   Bangkok: 3 hari 2 malam. Lalu terbang dengan Air Asia ke Jakarta.


ASURANSI
Saya beli Worlnomads karena ini satu-satunya travel insurance yang saya tahu bisa meng-cover perjalanan lebih dari 3 bulan. Saya beli yang ‘explorer’ karena akan trekking di ketinggian 5000M. Penting diingat jika akan membeli asuransi world nomads adalah tiap kali klaim akan ada potongan sebesar 100 USD.

TRANSPORTASI
Pesawat:
1.       Cathay Pacific. Kami bisa dapat harga sangat murah karena ada kesalahan harga di website Cathay.
2.       Spirit Airlines. https://www.spirit.com/ untuk penerbangan dari New York (La Guardia) ke Cartagena, Colombia via Fort Lauderdale (Miami).
3.       LAN. www.lan.com untuk penerbangan dari Cartagena ke Medellin, Colombia dan dari Medellin ke Quito, Ecuador.
4.       JetBlue. www.jetblue.com untuk penerbangan dari Lima, Peru ke Fort Lauderdale.
5.       Norwegian Airlines. www.norwegian.com untuk penerbangan dari Fort Lauderdale ke Paris (Orly) dan dari Budapest, Hungaria ke Bangkok, Thailand via Copenhagen, Denmark.
6.       Vueling. www.vueling.com untuk penerbangan dari Marseille, Perancis ke Barcelona, Spanyol.
7.       Easyjet. www.easyjet.com untuk penerbangan dari Madrid ke Lisbon, Portugal.
8.       Ryan Air. www.ryanair.com untuk penerbangan dari Porto, Portugal ke Eindhoven, Belanda dan dari Eindhoven ke Warsaw, Polandia.
Kereta Api:
1.       Amtrak. www.amtrak.com untuk kereta dari New York ke Harrisburg, PA.
2.       TGF/ SNCF. www.sncf.com untuk kereta dari Paris ke Marseille, Perancis.
3.       Renfe. www.renfe.com untuk kereta dari Barcelona ke Madrid, Spanyol.
4.       CP. www.cp.pt untuk kereta di Portugal (Lisbon, Coimbra, Porto).
5.       Kereta dari Bratislava, Slovakia ke Budapest, Hungary beli di stasiun.
6.       Kereta dari Budapest ke Belgrade, Serbia beli di stasiun.
7.       TrainOSE. www.trainose.gr untuk kereta dari Thesaloniki ke Athena, Yunani.
8.       Kereta dari Timisoara, Romania ke Budapest, Hungaria saya beli di stasiun.
Bus:
1.       Megabus. www.us.megabus.com untuk bus dari New York City ke Buffalo, USA dan dari Toronto, Canada ke Washington, DC, USA.
2.       Greyhound. www.greyhound.com untuk bus dari Harrisburg ke New York City, USA.
3.       Tiket bus antar kota di Ecuador semua saya beli langsung di terminal.
4.       Super Semeria. www.semeriaecuador.com untuk bus dari Cuenca, Ecuador ke Chiclayo, Peru.
5.       Tiket bus dari Chiclayo ke Trujillo, Peru saya beli di agen (merangkap terminal) bus dekat terminalnya Super Semeria.
6.       Movil. www.moviltours.com.pe untuk bus dari Trujillo ke Huaraz, Peru.
7.       Cruz del Sur. www.cruzdelsur.com.pe untuk bus antar kota di Peru (Huaraz, Lima, Cusco, Arequipa, Puno, Ica).
8.       4M. www.4m-express.com layanan door to door dari Arequipa ke Puno, Peru.
9.       Moqegua. Untuk bus dari Arequipa ke Tacna, Peru untuk melanjutkan perjalanan dengan shared taxi ke Arica, Chile. Tiket bus beli di agen di sekitar Plaza de Armas Arequipa.
10.   Tur Bus. www.turbus.cl untuk bus dari Arica ke San Pedro de Atacama, Peru. Tiket bisa dibeli online atau di terminal.
11.   PolskiBus. www.polskibus.com untuk bus dari Warsaw ke Krakow, Polandia dan dari Krakow ke Bratislava, Slovakia. Tiket saya beli di terminal.
12.   Tiket bus dari Sofia, Bulgaria ke Thesaloniki, Yunani dan dari Skopje, Macedonia ke Belgrade saya beli di terminal.

Shared taxi dan minivan:
1.       Dalam perjalanan ke Machu Picchu saya naik shared taxi (mobil sedan yang jadi seperti angkot) dari Santa Maria ke Santa Teresa, Peru.
2.       Cross border Peru – Chile saya naik shared taxi dari terminal international Tacna, Peru sampai terminal international Arica, Chile.
3.       Di Peru banyak angkutan umum yang disebut Colectivo, umumnya untuk dalam kota.
4.       Dari Belgrade, Serbia ke Timisoara, Romania ada layanan door to door dengan minivan. www.geatours.rs

AKOMODASI

Beberapa hostel yang bisa saya rekomendasikan:
1.       Akilpo Hostel di Huaraz, Peru. Dikelola oleh 3 cowok kakak adik. Mereka sangat paham dengan kegiatan outdoor di Huaraz dan sekitarnya jadi enak untuk ditanya-tanya. Selain itu mereka juga punya tour untuk ke Laguna 69. Saya dapat banyak diskon dari mereka. Harga tour yang seharusnya 45 Soles saya hanya bayar 35-40 Soles. Bed yang harusnya 7 USD semalam saya cuma diminta bayar 4 USD semalam.
2.       Hostel Bongo di Belgrade, Serbia. Di Belgrade saya pindah hostel 3 kali. Hostel pertama penuh kecoak padahal harga bed semalam 9 Euro. Hostel kedua bau apek padahal harga bed 10 Euro semalam. Hostel Bongo harga bed hanya 7 Euro tapi bersih, aman dan fasilitas lengkap. Plus free flow of Rakia (minuman keras khas Balkan) dan yang menurut saya paling oye adalah lantai kamar mandinya hangat!

PERLENGKAPAN
Saya bawa ransel 35 liter dan daypack. Total bawaan saya sekitar 7 Kg (karena mampunya cuma bisa gendong segitu). Karena akan jalan di suhu sangat dingin jadi saya hanya bawa kaos lengan panjang Uniqlo Heatech 7 buah dan celana panjang kargo Columbia. Celana Columbia ini highly recommended deh… saya beli online di website Columbia US dan kirim ke alamat teman di New York. Harganya 40 USD untuk ukuran M Girls size (maklum mini). Celana ini di gurun adem di gunung anget. Kaos heatech dan celana ini seperti yang saya pakai di foto profile. Perlengkapan lain-lain: kaos tangan 1 pasang, kaos kaki wool 2 pasang, kaos kaki katun 1 pasang, topi, syal, jaket winter yang selalu saya pakai, jaket agak tipis 1, sandal gunung 1 pasang, sepatu hiking 1 pasang (selalu saya pakai), alat mandi dan kosmetik (penting!), 1 HP merangkap kamera, 1 tablet (mestinya tidak perlu), chargers dll.

BIAYA
Saat merencanakan perjalanan ini saya pakai hitungan kasar 50 USD perhari. Hitungan itu sudah termasuk segala tiket, akomodasi, makan dll. Pikir saya di Amerika Selatan dan Balkan saya bisa irit karena harga-harga relative lebih murah dari negara-negara di Amerika Utara dan Eropa Barat. Tapi justru yang murah-murah itu yang bikin boros.

Makan:
Di USA dan Canada lebih sering masak sendiri di hostel karena makan di restoran selain fast food harus memberi tip. Harga makanan dan minuman sudah mahal ditambah tip jadi mahal banget dong ya. Di Colombia, Ecuador dan Peru restoran (warung) umumnya punya menu untuk sarapan, makan siang dan makan malam yang harganya sekitar 2-4 USD. Di Eropa saya lebih sering masak sendiri karena (1) banyak makanan yang saya tidak suka (2) saya harus makan sayur dan buah setiap hari. Pengecualian di Skopje, Macedonia yang harga makanannya relative murah 3-5 USD dan saya jadi pemakan daging selama di Skopje.

Transportasi:
Booking tiket lebih awal umumnya lebih murah tapi karena saya seringnya jalan tanpa rencana jadi beli tiket dadakan dan itu cukup menguras kantong. Harga tiket pesawat di Amerika Selatan mehong abis! Sumpe deh… penerbangan yang cuma 2 jam harga tiketnya bisa 350 USD. Walaupun miskin saya tetap beli karena saya tidak berani naik bus antar kota di Colombia. Untuk tiket kereta di Eropa Barat saya juga seringnya beli di stasiun karena kartu debit saya tidak diterima oleh website mereka. Saya tidak pakai car sharing service karena jadwalnya tidak pernah ada yang cocok.

Akomodasi:
5-20 USD per malam untuk bed di hostel.
15-25 USD per malam untuk kamar hotel.

Saya member Couchsurfing tapi karena saya tidak bisa meng-host jadi saya tidak mau meng-surf. Niatnya sih mau meet up sama Couchsufers tapi akun saya sudah tidak bisa diakses hahaha… Saya lebih banyak tinggal di hostel kecuali di kota-kota yang tidak ada hostelnya saya tinggal di hotel murah(an). Selain itu juga tinggal di rumah teman-teman dan sodara (sekalian perbaikan gizi).

Total biaya… nah ini pasti yang dinanti-nanti ;) tidak lebih dari 130 Jeti All-in. itu sudah termasuk semuanya… semuanya… termasuk biaya untuk visa, asuransi, tiket dan souvenir.

Wednesday, July 29, 2015

Awal Perjalanan

Semua berawal dari thread-nya Oom Teddy Andry di facebook group Backpacker Dunia (BD) yang isinya tentang harga tiket pulang pergi Cathay Pacific Jakarta-New York hanya sekitar 470 USD. Promo? bukan sih karena beberapa hari kemudian baru kami tahu bahwa ini kesalahan harga yang ada di website Cathay Pacific. Ketika melihat thread itu saya ragu-ragu karena dulu tidak pernah ingin ke USA. Males aja gitu... setiap kali ada kesempatan jalan-jalan saya lebih memilih ke Negara lain.

Hingga siang hari berikutnya...

Hanik yang juga anggota BD bilang ingin membeli tiket itu dan mengajak saya ke New York bareng. Saya masih ragu tapi Hanik kirim email tiket yang sudah dia beli. Saya akhirnya langsung ikutan beli juga hehehe... Karena itu return ticket, kami sudah ada tanggal kembali ke Jakarta. Memang awalnya kami hanya akan jalan-jalan sekitar seminggu di New York dan sekitarnya tapi setelah mengumpulkan info malah kami memutuskan untuk ke Canada juga :)

Hanik urus visa di Jakarta dan saya di Singapore. Relatif mudah, tidak ada halangan berarti kecuali biaya hahaha... tapi iklas banget deh bayar untuk visa USA dan Canada bisa dapat multiple entry untuk 5 tahun (USA) dan sampai passport habis (Canada).

Setelah visa beres kami mulai mengatur detail perjalanan. Kami sepakat kota-kota yang akan kami kunjungi adalah New York City, Washington DC, Niagara Falls dan Toronto. Rutenya tergantung jadwal bus hehehe... kami cari yang murah jadi pilih jalan darat dengan bus yang lebih murah dari pada kereta dan pesawat.

Rute, jadwal dan harga tiket bus kami cek di:
http://us.megabus.com/
https://www.greyhound.com/
https://www.boltbus.com/

Saya kira perjalanan ini hanya seputar kota-kota itu saja dan saya hanya akan liburan seminggu saja tapi ibu kos memberi tahu kabar buruk (yang berubah jadi kabar baik) bahwa rumah yang kami tempati sudah terjual dan kami harus mengosongkan rumah di akhir Agustus. Saya malas sekali harus cari kos (tidak mudah cari kos di Singapore) jadi saya putuskan untuk cuti panjang sekalian. Saya bilang ke boss rencana saya untuk resign eh malah ditawari ambil cuti panjang (tidak dibayar). Jelas saya tidak sia-siakan kesempatan ini. Dengan masih terikat kerja di Singapore saya masih punya kartu identitas Singapore yang bisa mempermudah untuk apply visa.

So... dalam tempo sesingkat-singkatnya saya cari rute ke America Latin dan Eropa tapi sayang tidak cukup waktu untuk apply visa Russia. Keinginan napak tilas Trans Siberian harus ditunda dulu.

Bidadari Keliling Bumi

Penyakit malas menulis lagi-lagi kumat :) Sebelum dan setelah jalan-jalan ke Jepang sebenarnya ada beberapa perjalanan lain tapi saya kok lebih ingin menulis tentang perjalanan 6 bulan yang saya lakukan dari awal Oktober 2014 sampai akhir Maret 2015.

Rutenya adalah Jakarta - USA - Canada - USA (lagi) - Colombia - Ecuador - Peru - Chile - Peru (lagi) - USA (lagi) - France - Spain - Portugal - Netherlands - Poland - Slovakia - Hungary - Serbia - Bulgaria - Greece - Macedonia - Serbia (lagi) - Hungary (lagi) - Thailand - Laos - Thailand - Home

Tulisan-tulisan yang akan saya upload disini adalah kumpulan cerita yang pernah saya tulis untuk www.baltyra.com dan facebook saya.

Selamat menikmati :)

Friday, April 17, 2015

Takayama dan Shirakawa-go

Posted on www.baltyra.com March 7, 2014.


Takayama adalah sebuah kota di wilayah Hida di perfektur Gifu. Bandara internasional terdekat dengan kota ini adalah Chubu Centair International Airport di Nagoya (kode IATA: NGO). Ada beberapa kereta api local perhari yang melayani rute Nagoya - Takayama dengan lama perjalanan sekitar 2 jam dan harga tiket sekitar 3000 Yen. Jika mempunyai JR pass maka naik kereta Nagoya - Takayama tanpa reservasi kursi bisa gratis karena jalur ini merupakan jalur kereta JR (Japan Rail).

Stasiun Takayama

Selain dari Nagoya, Takayama juga bisa dicapai dengan kereta langsung (Hida Wide View) dari Kyoto dengan lama perjalanan sekitar 4 jam. Tapi kereta ini hanya sekali perhari yaitu tiap pagi jam 08.31 dari Kyoto Station dengan harga tiket tanpa reservasi kursi yaitu 6920 Yen. Jika mau naik kereta yang berangkat lebih siang bisa naik Shinkansen ke Nagoya lalu ganti dengan kereta local (namanya sama Hida Wide View). Begitu juga dari Tokyo bisa naik Shinkansen dan ganti kereta di Nagoya. Harga tiket untuk Shinkansen dan Hida Wide View dari Tokyo - Nagoya - Takayama tanpa reservasi kursi sekitar 13500 Yen. Untuk rute dan jadwal kereta di Jepang bisa dilihat di http://www.hyperdia.com/
 

 
Tourist Information Center di depan stasiun Takayama
 

Ada bus langsung dari Tokyo ke Takayama dengan harga tiket hanya 6500 Yen dan konon katanya pemandangan di sepanjang rute bus indah sekali tapi sayang saya tidak bisa naik bus dari Takayama ke Tokyo karena badai salju sehingga jalan tol ditutup. Untuk rute, jadwal dan reservasi tiket bus bisa dilihat di http://www.nouhibus.co.jp/english/


Letak terminal Nohi bus di Takayama bersebelahan dengan stasiun kereta Takayama dan di depan stasiun ada Tourist Information Center yang menyediakan peta gratis bagi pengunjung. Takayama merupakan kota kecil dan sebagian tempat wisatanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Ada beberapa walking course yang bisa dengan mudah dijalani dengan mengikuti petunjuk di peta maupun petunjuk-petunjuk di jalan (persimpangan jalan). Jika kaki sudah lelah berjalan, ada foot bath gratis yang letaknya di sebelah kanan gedung stasiun.

 


Foot bath gratis

Footbath gratis. Lokasi di depan sebuah hotel di sebelah timur stasiun kereta (3 menit jalan kaki dari stasiun).


Salah satu tempat wisata terbesar di Takayama adalah Hida Folk Village atau Hida no Sato yang lokasinya di sebelah tenggara pusat kota Takayama. Tempat ini bisa dijangkau dengan jalan kaki sekitar 30 menit atau dengan bus sekitar 10 menit (200 Yen). Jika beli tiket di terminal bus dekat stasiun ada tiket kombinasi bus PP + tiket masuk seharga 900 Yen. Hida No Sato buka dari jam 8.30 sampai jam 17.00 tapi ketika saya kesana di musim dingin ada acara Hida No Sato Light-up dari jam 17.30 sampai jam 22.00 dengan harga tiket hanya 300 Yen.


Hida no Sato di malam hari.


Hida no Sato ini semacam museum untuk rumah-rumah tradisional yang pernah ada di daerah Hida. Beberapa rumah terbuka untuk umum dan bisa dimasuki tanpa perlu membayar lagi. Jika tidak ada waktu atau tidak ingin ke Shirakawa-go cukuplah melihat rumah tradisional yang ada di Hida no Sato.


Hida no Sato menurut saya termasuk kecil areanya. Ibarat putar sekali sudah bisa melihat semua. Cukup 1-2 jam untuk melihat-lihat Hida no Sato dan dengan sisa waktu yang ada kita bisa berjalan-jalan di sekitar pusat kota Takayama. Ada beberapa kawasan rumah kuno, kuil-kuil, taman dan di musim dingin beberapa rumah Sake (rumah pembuatan Sake) secara bergiliran akan membuka ‘pabrik’ mereka untuk umum. Jadwal Sake Tour bisa didapat dari Tourist Information Center atau bisa juga sambil jalan-jalan mencari tanda seperti foto berikut.

 


Petunjuk/ tanda Rumah Sake terbuka untuk umum yang ingin mengikuti Sake Tour (gratis).
 


Salah satu kuil di Takayama.

 

Salah satu rumah di Old Houses Area.



 
Patung Samurai di salah satu taman di Takayama.

 
Apalah artinya ke Takayama tapi tidak ke Shirakawa-go?! Shirakawa-go atau desa Shirakawa adalah salah satu kawasan yang masuk UNESCO World Heritage. Di Shirakawa-go sebenarnya ada 4 desa tapi yang masuk UNESCO World Heritage hanya satu yaitu desa Ogimachi saja. Di desa Ogimachi masih banyak (hampir semua) rumah-rumah penduduknya tetap mempertahankan bentuk atap dengan gaya tradisional yang disebut Gasho.



Rumah tradisional di Shirakawa-go dengan atap gaya Gasho.


Rumah tradisional di Shirakawa-go dengan atap gaya Gasho.


Gasho sendiri berarti telapak tangan yang terkatup (posisi untuk berdoa). Rumah-rumah di daerah ini memiliki kemiringan atap yang curam untuk mempermudah salju jatuh. Selain itu di dalam rumah (umumnya di tengah) terdapat perapian untuk penghangat di musim dingin. Lantai loteng di atas perapian dilubangi agar asap bisa naik menjangkau atap dan bisa membantu melelehkan salju yang terperangkap di atap.


Desa Ogimachi adalah desa betulan bukan museum seperti di Hida no Sato. Rumah-rumah di desa ini benar-benar rumah tinggal penduduk jadi pengunjung tidak boleh seenaknya buka pintu atau masuk ke rumah-rumah. Ada 3 rumah utama yang dibuka untuk umum dengan tiket masuk masing-masing 300 Yen yaitu rumah keluarga Kanda (pemiliknya paling ramah dan disediakan teh hijau gratis), rumah keluarga Wada (rumah paling tua dan memamerkan alat tenun keluarga), dan rumah keluarga Nagase (keluarga dokter jadi yang dipamerkan adalah alat-alat kesehatan).


Berikut foto-foto interior rumah keluarga Wada:







 
Ikatan pada struktur atap.


Shirakawa-go bisa dicapai dengan bus dari Takayama. Harga tiket PP 4300 Yen. Kalau mengunjungi tempat ini disaat musim dingin dan tidak ingin menginap di Shirakawa-go, cara yang paling murah dan efektif adalah dengan ikut tur setengah hari dari J-Hop Tour. Harga tiket PP termasuk guide berbahasa Inggris adalah 3800 Yen dan bagi yang menghinap di J-Hoppers Hostel ada potongan harga 500 Yen. Setiap hari ada 2 tour yaitu yang berangkat jam 08.10 dan 13.00. Lama perjalanan ke Shirakawa-go sekitar 50 menit dan sebelum menuju desa Ogimachi bus akan mampir ke Observatory Point selama 20 menit. Observatory Point ini adalah titik di puncak bukit untuk melihat keseluruhan desa Ogimachi.



Desa Ogimachi dilihat dari Observatory Point.


Saat musim dingin ikut tur setengah hari seperti ini cukup memuaskan. Tapi saat musim semi atau panas (musim gugur sering hujan) saya rasa pergi dengan bus atau kendaraan pribadi lebih asik :) Jika punya dana lebih bisa juga menginap di desa Ogimachi. Harga penginapan per kamar di Ogimachi sekitar 9000 Yen.


 
Tempat parkir bus di Shirakawa-go. Bus J-Hop Tour yang warnanya merah.




Pemandangan sungai yang mengalir melintasi desa Ogimachi.


 
Jembatan gantung yang menghubungkan tempat parkir dengan kawasan perumahan penduduk di desa Ogimachi.


Desa Ogimachi.
 
Salah satu Kuil di desa Ogimachi.

Wednesday, April 15, 2015

The End of Trans Manchurian - Trans Siberian Journey (17)

Holaaaa...

Maaf maaf telat sekali menulis penutup cerita perjalanan Trans Manchurian - Trans Siberian saya. Telat kok hampir 3 tahun haha...

Dan... maaf lagi karena harus pindah kos berkali-kali dan cuti panjang untuk jalan-jalan jadi lupa dimana saya simpan laptop saya. Dan itu artinya... foto-foto Trans Manchurian - Trans Siberian ikut lenyap! :( Jadi cerita penutup ini terpaksa tidak ada foto :(

Moscow adalah kota terakhir dalam perjalanan kami ini. Thomas terbang kembali ke Belgia dan saya juga harus kembali ke Singapore. Jadwal terbang kami di hari yang sama tapi beda jam dan beda bandara. Moscow mempunyai 4 bandara komersial yaitu Sheremetyevo, Vnukovo, Domodedovo dan Ostafyevo. Thomas terbang dari Vnukovo dan saya dari Domodedovo dengan Srilankan Airlines. Saya pilih Srilankan Airlines karena harga tiket sekali jalannya relative murah yaitu sekitar 500USD rutenya Moscow - Dubai (tidak turun pesawat) - Colombo (ganti pesawat) - Singapore.

Jadwal penerbangan sekitar jam 4 sore jadi masih bisa santai packing dan jalan-jalan lagi. Untuk mencapai bandara Domodedovo saya memilih naik kereta Aeroexpress dari stasiun Paveletsky. Tiket Aeroexpress saya beli di mesin tiket yang ada disepanjang koridor menuju loket dan ruang boarding. 3 tahun lalu harga tiket sekali jalan 350 Rubble. Sekarang sudah naik jadi 450 Rubble atau 400 Rubble jika membeli dari website atau app-nya Aeroexpress. http://www.aeroexpress.ru/en/domodedovo.html

Stasiun kereta Aeroexpress di bandara Domodedovo dekat sekali dengan pintu masuk bandara. Jadi jangan takut kesasar :)

Sampai di dalam area Check-in saya langsung antri di konter Srilankan Airlines yang menuju Dubai/ Colombo. Saya amati petugas check-in hanya memberi tag di koper-koper besar milik penumpang. Ternyata di bandara ini setelah check-in dan jika ada bagasi maka penumpang harus membawa bagasi ke baggage collection point. Aneh? yah namanya Russia mana ada hal yang tidak aneh haha...

Setelah dapat boarding pass saya menuju imigrasi dan security check. Semua lancar ketika saya melewati imigrasi karena saya simpan baik-baik kartu kedatangan dan kartu registrasi visa. Nah pemeriksaan keamanannya yang lain dari bandara lain. Masing-masing penumpang harus masuk ke tabung kaca, berdiri dengan tangan diangkat ke atas lalu ada 2 scanner yang berputar mengelilingi tubuh. Setelah itu akan di periksa dengan metal detector dan diraba jika detectornya berbunyi.

Area boarding di Domodedovo amburadul. Ruang-ruang boarding tidak sesuai dengan jumlah penumpang jadi banyak sekali penumpang yang harus menunggu di hall. Ada beberapa cafĂ© dan took makanan tapi harganya mehong. Saya menahan lapar karena yakin di pesawat akan diberi makanan gratis (sudah termasuk harga tiket maksudnya).

Pesawat Srilankan Airlines dari Moscow ke Colombo via Dubai ternyata pesawat kecil 3 rows & 3 rows. Kondisi pesawatnya bagus dan crew-nya super! Ramah dan professional. Makanan yang disajikan juga enak. Dan ternyata perjalanan dari Dubai menuju Colombo juga dapat makan lagi. Di Colombo transit hanya 1 jam tapi semua lancar karena gate turun dari Dubai berhadapan dengan gate menuju Singapore. Dan lagi-lagi disajikan makan dari Colombo menuju Singapore. Jadi total 3 kali makan besar saya hari itu.

Mendarat di Singapore dengan perut terlalu kenyang sampai susah berdiri :(