Suzdal adalah kota kecil di sebelah timur Moscow. Tidak ada jalur kereta api yang melewati kota ini. Untuk mencapai Suzdal dengan transportasi umum bisa dengan naik bus dari terminal Shelkovskaya Moscow atau dari terminal bus Vladimir. Bus dari terminal Vladimir berangkat tiap 30 menit sekali.
Terminal Bus Vladimir
Stasiun Kereta Api Vladimir
Terminal bus Vladimir letaknya berseberangan dengan stasiun kereta api. Loket penjualan tiket ada di lantai 2. Kita bisa beli tiket bus di loket mana saja. Harga tiket sampai terminal bus Suzdal 62 Rubble per orang dan lama perjalanan kurang dari 1 jam. Sampai di terminal bus Suzdal bus akan berhenti beberapa menit dan melanjutkan perjalanan sampai pusat kota Suzdal. Penumpang yang akan menuju pusat kota harus membeli tiket lagi seharga 13 Rubble. Ada kondektur di bus yang menjual tiket jadi penumpang tidak perlu turun dari bus untuk membeli tiket.
Terminal Bus Suzdal
Halte terakhir di pusat kota Suzdal letaknya di dekat pertigaan Jalan Lenin (Ulitsa Lenina). Dari halte ini bus akan balik arah kembali ke terminal bus Suzdal. Hampir semua penumpang turun di halte ini jadi kita hanya perlu ngikutin mereka saja :)
Di Suzdal kami menginap di hostel Godzilla yang sepertinya satu-satunya hostel di kota ini. Hostel ini bersih sekali dan fasilitasnya lengkap hanya saja saat itu staff yang jaga tidak bisa bahasa Inggris jadi penjelasan tentang tempat wisata di Suzdal dalam bahasa Russia dan hanya ada 1 peta yang ditempel di meja recepsionis. Tidak ada peta gratis untuk tamu hostel :(
Staff hostel memberi tahu kami ada beberapa pilihan tempat makan dan salah satu yang murah dan enak adalah di Russian Kitchen yang letaknya di Jalan Lenin. Jalan ini adalah jalan utama di Suzdal dan hampir semua bangunan. kantor, bank, mini market ada di sepanjang jalan ini.
Malam itu kami makan malam di Russian Kitchen. Sebagian besar menunya ala barat. Saya memesan salmon dan kentang kukus yang super enak seharga 300 Rublle atau sekitar 80 ribu Rupiah. Saya bilang murah karena saya yakin di Jakarta makanan seenak ini harganya lebih dari 150 ribu Rupiah. Hanya karena harga makanan yang murah saya langsung jatuh cinta dengan kota ini dan malas melanjutkan perjalanan ke Moscow :)
Pasar tiban di pusat kota Suzdal. Penduduk lokal menjual hasil kebunnya
Deretan penjual cendera mata
Tempat-tempat wisata di Suzdal letaknya di sekitar pusat kota sehingga kita tidak perlu kendaraan untuk mencapai tempat-tempat tersebut. Sehari saja sudah cukup untuk mengunjungi tempat-tempat wisata dengan jalan kaki. Sebagian besar tempat wisata berupa monastery dan gereja Katholik Orthodox yang semuanya gratis. Hanya 1 tempat wisata yang tidak gratis yaitu Museum of Wooden Architecture & Peasant Life. Harga tiket masuk ke tempat ini adalah 200 Rubble. Kalau suka dengan arsitektur atau mau foto-foto di rumah kayu ala Russia tempat ini wajib dikungjungi. Tapi kalau tidak saya rasa harga tiketnya jadi terasa mahal sekali.
Museum of Wooden Architecture & Peasant Life berupa area terbuka yang luas dengan beberapa bangunan rumah kayu kuno dan beberapa gereja kecil. Sekali lagi, kalau anda tidak tertarik dengan arsitektur bangunan kayu dan travelling dengan dana terbatas saya rasa tidak perlu masuk museum ini karena di dalam Kremlin dan monastery juga ada bangunan kayu (gereja dan rumah). Walaupun tidak boleh dimasuki tapi bisa foto eksteriornya. Gratis!
Berikut foto-foto Museum of Wooden Architecture & Peasant Life.
Salah satu bangunan gereja dari kayu
Jalan setapak dari potongan batang kayu
Salah satu bangunan rumah kayu
Yang terlihat seperti garasi ini adalah tempat menyimpan alat tani dan bahan makanan
Tempat penyimpanan dan pengolahan bahan makanan
Ruang tidur dan ruang untuk menenun kain
Ruang makan
Bahan makanan kering digantung di langit-langit
Bangunan gereja dari kayu di dalam area Kremlin
Berbagai macam bunga di taman-taman di Kremlin
Pintu masuk sebuah bangunan di dalam area St. Euthymius Monastery
Bangunan kayu di dalam area St. Euthymius Monastery
Tidak hanya tempat-tempat wisata, hanpir setiap sudut Suzdal menyajikan pemandangan indah. Saya sangat menikmati jalan-jalan di kota ini. Sayang hanya mengalokasikan watu 2 hari. Kurang bangettt :(
Pemandangan musim gugur yang indah di sepanjang jalan
Hampir semua rumah penduduk punya halaman yang ditanami berbagai macam bunga dan tanaman buah
Berbagai macam bungan di pinggir jalan
No comments:
Post a Comment