Sunday, May 1, 2011

nice-to-meet-you-welcome-to-prague-KISS

posted on facebook Monday, April 4, 2011.





















Setelah makan enak turu kepenak selama 2 hari di rumah mbak Yayuek, saya melanjutkan perjalanan ke Praha. Tadinya saya mau naik kereta tapi pas baca-baca wikitravel saya lihat ada maskapai yang namanya Wizz Air yang ada flight dari Eindhoven ke Praha. Saya booking tiket sekitar seminggu sebelumnya dan masih dapat harga cukup murah, cuma 70E one way.

Kalau low cost carrier seperti Air Asia kita bisa sekalian pilih tempat duduk tapi Wizz Air tidak bisa. Cuma ada pilihan mau bayar lebih untuk priority boarding untuk bisa lebih dulu masuk pesawat dan pilih tempat duduk. Saya sih tidak beli priority boarding ini karena kan tidak mungkin tidak dapat tempat duduk hehehe... masa mau nggandul di pesawat :)

Agar benar-benar murah kalau naik Wizz Air jangan lupa web check-in dan print boarding pass-nya. Kalau check-in di counter mesti bayar kalau tidak salah 5E. Buat penumpang warna negara diluar EU mesti ke check-in counter dulu untuk verifikasi dokumen. Kalau dokumen sudah di cek kita bisa masuk ruang tunggu tapi sebelumnya melewati document check sekali lagi. Nah disini nih saya hampir kena masalah karena saya bawa 1 ransel dan 1 tas kamera. Aturannya cuma 1 cabin baggage jadi petugas Wizz Air agak bingung dengan kamera saya. Satu petugas tanya petugas lain yang kemudian tanya petugas lainnya lagi. Dari pada kelamaan saya keluarkan kaos-kaos dan sweater lalu saya pakai dobel-dobel jadi ransel ada ruang kosong untuk masukin kamera. Lolos deh akhirnya hehe...



Saya benar-benar menikmati saat-saat menunggu boarding. Ruang tunggu bandara Eindhoven nyaman dan wifinya lancar sekali. Selain itu wajah-wajah bule ganteng bertebaran dimana-mana hahaha...Setelah ada pengumuman gate untuk boarding penumpang pada cepat-cepat antri biar lebih dulu masuk ke pesawat. Saya termasuk yang duluan masuk dan langsung duduk di deret no 1. Dari tempat saya duduk saya bisa leluasa ngamati pramugari-pramugari Wizz Air. Oya wizz air ini maskapai dari Hungary jadi pramugarinya berwajah eropa timur. Cantik-cantik sekali... exotis! Seragamnya juga keren... perpaduan warna ungu corporate color Wizz Air dan warna hitam. Desainnya super kerennn... top banget pokoknya!

Terbang bersama Wizz Air walaupul low cost carrier tapi nyaman juga. Pesawat take off dan landing tepat waktu. Siang itu pesawat landing di bandara Praha jam 13.10. cuaca gerimis dan suhu -3 C. Turun dari pesawat penumpang naik ke bus gandeng yang akan mengantar ke terminal kedatangan. Ternyata kecil lho bandara Praha tidak seperti yang saya bayangkan. Toiletnya bersih tapi tidak sebagus toiletnya bandara Changi dan tissue roll-nya aneh sekali... masa tissue warnanya abu-abu seperti kertas buram yang di embose hehehe...

Czech republic walaupu  sudah masuk EU dan Schengen tapi mata uangnya masih belum pake euro. Mereka punya mata uang sendiri yang namanya Koruna Ceska (kc) ato Czech Crown (czk). 1E sekitar 24.5kc, atau 10kc kira-kira sama dengan 1 SGD. Karena saya belum punya koruna dan bakalan butuh buat naek bus jadi saya tukar uang di bandara. Biasanya nih saya menghindari tukar uang di bandara karena ratenya lebih rendah dari pada money changer di pusat kota, tapi pengalaman di Praha kebalikannya.

Setelah tukar uang saya ke information center nanya tiket booth yang jual tiket bus ke Zlicin. Petugas informasinya tidak ramah tapi saya cuek saja, paling-paling lagi bad mood pikir saya. Ternyata yang jual tiket lebih tidak ramah :( Saya mulai mikir jangan-jangan memang petugas-petugas di Praha tidak ramah dan benar lhooo... apalagi petugas di stasiun utama, menyebalkan banget bikin pengen mbalang!

Wokeh lupakan soal petugas yang tidak ramah. Setelah membeli tiket saya ke halte menunggu bus no 100 yang ke subway station Zlicin. Nah pas menunggu bus saya lihat-lihat peta jalur transportasi Praha. Ada sopir taxi mendekati saya terus nanya-nanya pertanyaan standart dari mana mau kemana. Buntutnya dia nawarin kalau naik taxinya cuma 40kc. Saya tolak karena terlalu murah. Tiket bus saja sudah 18kc masa taxi cuma 40kc? 4 SGD? Taxi di Eropa cuma 4 SGD?? Jangan-jangan tipuan. Saya tolak baik-baik dan sopir taxi yang lumayan lancar berbahasa Inggris ini malah memberi tau tempat-tempat wisata dan transport umum ke tempat-tempat itu. Asik juga mendengarkan pak sopir tapi bus no 100 keburu datang jadi saya pamitan.

Begitu naik bus saya masukan tiket ke mesin validasi. Di tiket yang sudah divalidasi akan tertera tangal dan jam kapan tiket mulai dipakai. Harga tiket transport umum di Praha dibedakan berdasarkan waktu berlaku. Untuk dewasa yang paling murah harganya 18kc berlaku untuk 20/30 menit tidak bisa transfer kalau naik tram atau bus tapi  bisa transfer kalau naek subway tapo terbatas untuk 5 station saja. Tiket yang berlaku untuk 75menit harganya 26kc. Selain itu ada pass untuk 1,3 dan 5 hari.

Sampai di station Zlicin saya beli tiket untuk ke Florence seharga 26kc. Kalau yang ini tidak ada batasan mau melewati berapa station. Subway di Praha sama saja dengan subway dimana-mana cuma escalatornya yang jalannya menurut saya terlalu cepat. Saya yang terbiasa naik turun escalator di Singapore tetap merasa was-was pas mau melangkah ke escalator. Heran juga untuk apa escalatornya mesti di set cepat padahal pengguna subwaynya tidak terlalu banyak.

Pas didalam kereta subway saya sempet motret-motret. Terus di stationnya juga tapi tiap kali saya motret pasti ada pengumuman dalam bahasa Czech bla bla bla interior design bla bla bla... Entah ngomong apa itu pengumuman tapi saya jadi khawatir jangan-jangan dilarang motret interior station. Dari pada kena masalah saya urungkan niat motret hehehe...

Sampai di station Florence saya jalan keluar mengikuti petunjuk dari hostel yang sudah saya booking. Tadinya saya mau nginep di pension 15 yang lokasinya dekat terminal bis international Florence tapi review di hostelworld.com tentang hostel ini jelek banget jadi saya ganti booking Marakesh hostel. Hostel ini juga di dekat Florence dan ada dormitory khusus cewek. Dari station Florence bisa naik tram atau jalan kaki. Saya memilih jalan kaki karena dekat sekalian lihat-lihat daerah sekitar Florence :)

Tidak susah nemu lokasi Marakesh hostel cuma saya bingung cari bel-nya. Ada benda kotak nempel didinding, saya pencet-pencet tapi tidak bunyi apa-apa. Saya tunggu cukup lama tidak ada orang yang keluar. Lalu pas ada ibu-ibu keluar dari toko disamping hostel saya nanya mana bel untuk hostel ini. Ibu itu menunjukan tombol kecil dibawah kotak yang saya pencet-pencet tadi. Ternyata yang saya pencet itu adalah kamera CCTV hahaha... bego!

Setelah mencet tombol ada suara dari intercom nanya apa saya sudah booking atau belum. Tidak lama ada cowok berwajah Arab keluar terus langsung menyapa 'You must be Kurniawati from Indonesia right?!' cowok ini namanya Muriel asli Maroko. Saya kira dia yang punya hostel ternyata cuma tamu yang karena sudah lama tinggal di situ jadi sering dimintain tolong jaga hostel kalau petugasnya sedang tidak ada.

Muriel menyuruh saya masuk duluan 'Wait in reception' katanya. Saya bingung karena tidak ada ruang yang pantas disebut reception. Ternyata receptionnya itu kamar kuecil banget dipojokan yang cuma ada 1 set komputer. Muriel nanya kartu debit saya karena mau dicocokin sama data di bookingan. Terus dia bilang kalau owner hostel udah langsung mem-charge biaya hostel full dari kartu saya jadi saya tidak perlu bayar lagi. Wah lumayan juga jadi punya duit koruna lebih banyak :)

Selesai check in saya ditunjukin kamar dan dijelasin kalau mau pakai dapur dan kamar mandi. Enak banget lho di hostel ini. Selain bersih, super murah (cuma 10E semalem), yang jelas tidak ada peraturan aneh! Pokoknya nyaman dan bebas :)

Saya satu-satunya penghuni di kamar khusus cewek ini tapi kata Muriel nanti malam akan ada 2 traveler dari Jerman. Lumayan ada temen :)




















Setelah istirahat sebentar di hostel saya langsung jalan ke Starometske Namesti ato Old Town Square. Suasanya enak banget. Walaupun dingin saya betah nongkrong sampe malam disini. sebenarnya saya tidak ingin naik ke menara Staromestka Radnice ato Old Town Hall tapi karena tiketnya murah cuma 100kc jadi saya ikutan naik bareng rombongan turis Italy. Kalau tidak bareng-bareng rombongan kayaknya saya mundur karena suasananya ngeri abis. Cahaya remang-remang di dalam bangunan tua bukan perpaduan yang OK buat saya.
























Di dalam Old Town Hall ada lift untuk naik ke puncak menara. Tapi kalau kaki kuat mau lewat tangga juga bisa. Desain liftnya keren banget. Modern tapi tidak terlalu kontras dengan interior menara. Saking asiknya motret detail lift saya tidak sadar kalau lift sudah sampai puncak menara. Begitu pintu membuka tau-tau ada orang dengan kostum medieval (ato bohemia?) berdiri di depan saya. Sumpe saya kaget banget! Saya kira hantu penjaga menara. Habis dari awal sudah takut sih jadi dikit-dikit mikir yang horor-horor hehehe...


















Si 'hantu' ini ternyata orang yang tugasnya meniup terompet dari puncak menara. Jadi tiap jam setelah jam-jam di menara berdentang dia akan meniup terompet memainkan sebuah lagu. Kalau tiba waktunya meniup terompet, dia akan berdiri di sisi menara menghadap timur lalu meniup terompet dan melambai ke arah penonton yang berkerumun di bawah. Setelah itu muter ke sisi utara, barat dan selatan. Malem itu saya naik ke menara sekitar jam setengah 8. Sambil menunggu jam 8 saya ajak ngobrol si peniup terompet ini. Saya kira dia staff Old Town Hall ternyata dia mahasiswa yang cuma part time mengisi waktu kalau lagi tidak ada kuliah. Asik banget ngobrol sama dia. Saya dijelaskan tentang Praha, tentang Old Town Hall termasuk diajak turun melihat tempat jam-nya. Mungkin dia pikir saya cewek pemberani karena jalan-jalan sendiri jadi begitu sampai di tempat jam (1-2 lantai dibawah puncak menara) dia langsung meninggalkan saya sendiri. Wuiihh langsung merinding... sebagian besar foto-foto disini goyang karena tangan ndredeg hehehe... tiap kali nginceng saya kepikiran gimana kalau nanti lihat hantu atau kalau dicolek hantu gimana... Karena tidak bisa lagi maksain berani akhirnya saya ngibrit lari naik tangga ke puncak hehehe...
















Tepat jam 8 jam-jam berdentang. Saya langsung abil posisi motret si peniup terompet. Ikut muter juga dari sisi timur sampai selatan hehehe... Cuek saja yang penting bisa motret! Setelah atraksi selesai saya pamitan tapi sebelumnya saya ulurkan tangan 'I'm nia btw. What's your name?' Dia nanya 'Nia? n-i-a?' Waahhhh... hebat nih bule sekali dengar nama saya langsung tau ejaannya. Dia memperkenalkan diri 'I'm Jerka' mudeng kalau saya tidak ngeh ejaannya dia trus bilang 'j-e-r-k-a' (dibaca: Yerka).

Yerka: 'Nice to meet you Nia. Welcome to Prague'

lalu... cup*

No comments:

Post a Comment