Saturday, April 30, 2011

train after plane

posted on facebook Saturday, March 19, 2011


Saya tidak pernah punya waktu cukup untuk tidur sebelum pergi-pergi. Entah karena lembur kerjaan atau lembur packing. Tapi kalau sudah sampai ditempat tujuan biasanya saya bisa langsung istirahat. Tidak seperti trip kali ini, setelah berjam-jam duduk di pesawat saya masih harus meneruskan perjalanan ke belanda dengan kereta.

Setelah booking tiket Air Asia KL-Paris saya lalu mencari penerbangan Paris Orly ke Belanda tapi tidak dapat. Pilihan lain ada bus dan kereta. Saya bandingkan untung ruginya antara bus dan kereta dan akirnya memutuskan untuk cari tiket kereta ke Belanda. Sekalian 'membayar' kegagalan trip tahun lalu :)

Tiket kereta Paris-Belanda bisa dibeli online dari ns.nl tapi sayang kartu debit saya tidak diterima. Karena keretanya pakai Thalys saya terus coba beli lewat websitenya Thalys tapi ternyata setelah klik ini itu tampilan yang muncul seperti waktu saya buka ns.nl. hhhmmm... sama saja kan tidak terima kartu saya :(

Tahun lalu saya pernah beli tiket Thalys lewat agen Eurorails di Singapore. Saya puas dengan pelayanan mereka jadi trip kali ini saya juga beli lewat mereka :) Kalau punya kartu kredit bisa beli online lewat website mereka. Kalau tidak punya bisa datang ke kantor Dynasti Travel di dekat Clarke Quay terus beli langsung disana. Saran saya kalau mau beli langsung sebaiknya cek dulu jadwal dan harga di website terus tanyakan ke pihak travel tentang jadwal dan harga yang kita pilih. Jangan heran kalau harganya kadang beda dengan yang ada di website karena ada harga yang untuk 2 traveler, 1 adult + 1 children, student, atau traveler under 26 yo.



Saya merasa lebih nyaman beli langsung dari mereka karena salesnya menjelaskan apakah tiketnya refundable kalau tidak dipake atau ada aturan-aturan khusus lainnya. Selain itu dijelaskan juga langkah-langkahnya kalau mau dapat refund dari tiket yang tidak terpakai.

Beli tiket kereta internasional memang lebih murah kalau beli jauh hari sebelumnya. Selain itu saya juga butuh tiket Paris-Belanda untuk mengurus visa. Buat jaga-jaga siapa tau ditanya 'minta visa di kedutaan Belanda kok tiketnya cuma sampai Paris?'. Kalau tiket sudah ditangan juga bakal lebih mudah kan untuk mengatur perjalanan selanjutnya.

Kereta Thalys kalau dari Paris itu berangkatnya dari stasiun Gare du Nord. Jadi dari bandara Orly saya mesti cari transport ke Gare du Nord. Dari internet saya dapat info kalau dari Orly ada shuttle ke stasiun kereta Anthony terus bisa naik kereta ke Gare du Nord. Saya pikir shuttle itu shuttle bus ternyata kereta juga hehe...

Di bandara Orly ada beberapa tourist information center. Tanya saja ke petugasnya gimana kalau mau ke Gare du Nord atau ke tempat lain. Petugas akan menjelaskan beberapa cara dan merekomendasikan cara yang paling gampang dan kadang murah. Nah kalau sudah memutuskan mau pakai cara apa jangan lupa tanya lebih detail misalnya mau naik shuttle ya tanya dimana bisa beli tiketnya.

Counter tiket shuttle ke Anthony atau yang disebut Orlyval ada di dekat pintu keluar. iiiket bisa dbeli lewat mesin atau langsung dari petugasnya. Beberapa turis ada yang coba-coba pakai mesin tapi gagal semua. Saya tanya mereka katanya 'No english!' hahaha... jangan-jangan mereka tidak bisa milih buat ganti bahasa tapi saya tidak mau coba sih hehe... mending ikutan antri saja :)

Di counter ini ternyata bisa beli tiket langsung dari Orly ke Gare du Nord. Kalau ke Anthony 6.40E kalau langsung ke Gare du Nord cuma 10.50E. Nambah dikit tapi tidak repot mesti beli tiket lagi di Anthony. Oya waktu ngantri Orlyval saya ketemu lagi sana bule Polandia yang salah menempati tempat duduk saya di pesawat. Dia tanya apa ini pertama kali saya ke Paris. Saya jawab ya terus dia bilang 'Well... i'll be your guide from here to Anthony. So if you have anything to ask about Paris...' Saya langsung bilang 'Forget about Paris. I wanna know about Poland from a Polish'. Cerita-cerita dia bikin saya makin ingin ke Polandia tapi sayang waktu tidak memungkinkan :(

Walaupun saya sudah bilang tidak perlu dijelaskan soal Paris tapi mas bule yang gallant ini tetap ngasih tau kalau tiket perlu divalidasi dulu sebelum naik kereta, ngasih tau mesti tunggu kereta dimana terus apa-apa selalu 'After you...' hhhmmm... benar-benar gallant :)

Shuttle dari Orly ke Anthony mirip seperti monorailnya Changi airport. Benar-benar transport yang nyaman, cepat dan murah menuju kota Paris. Dari Anthony saya naik RER B ke Gare du Nord. Tiket yang sudah divalidasi di Orly tidak perlu divalidasi lagi. Pokoknya turun dari shuttle langsung naik kereta ke kota. Seharusnya saya naik kereta yang sama dengan mas bule tapi bego saya kumat... saya kira kereta ke Charles de Gaulle (tempat yang dituju mas bule) itu beda dengan kereta ke Gare du Nord. Mas bule naik kereta... saya muter-muter cari platform yang ada tulisannya 'Gare du Nord'. Saya naik ke lantai atas trus mengikuti petunjuk ke 'Gare du Nord' dannn... saya sampai lagi di platform yang tadi! yup! Ternyata memang itu platform kereta yang ke Gare du Nord.

Kereta RER Paris hampir sama seperti kereta di Belanda. Kalau mau naik atau turun mesti pencet tombol atau 'push the lever up' or 'down' biar pintunya terbuka. Siang itu (sekitar jam 11) tidak banyak penumpangnya. Saya naik ke gerbong yang masih sepi terus foto-foto terus pindah ke gerbong yang lebih banyak penumpangnya. Paris bukan kota yang aman dan banyak copet bahkan rampok di kereta jadi mending cari aman.

Sampai di Gare du Nord saya ikuti petunjuk menuju platform-nya Thalys. Jalan kesini, belok kesana, naik escalator, turun lagi, naek lift, turun lagi... saya tetap tidak nemu jalan keluar! Jadi setelah mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada saya sampai di depan exit dengan sederet tap machine (apa sih namanya... itu lho yang kayak tap-tapan di MRT singapore). Semua orang yang keluar dari situ nge-tap dompet atau kartunya. Tidak ada yang pakai tiket. Saya amati tap machine nya tidak ada lubang untuk masukin tiket. Akhirnya saya naik lift lagi ke information center terus mengikuti petunjuk dari petugasnya dan lagi-lagi saya sampai di tempat yang sama! Saya amati lagi mesinnya, tengak-tengok cari orang yang bisa ditanya... akhirnya ada bapak-bapak kulit hitam yang ngeliatin saya terus tanya sesuatu pakai bahasa prancis. Saya langsung menunjukan karcis Thalys saya terus nanya pakai bahasa Inggris gimana caranya kalau mau ke platform kereta Thalys. Si bapak mudeng Inggris tapi tidak bisa ngomong (atau tidak mau seperti orang Perancis pada umumnya). Pakai bahasa tarzan dia menyuruh saya nempel di belakang dia terus dia nge-tap kartunya dan pas portalnya kebuka dia langsung menyeret saya keluar. Hahaha... jadi ini pakai teknik sekali nge-tap 2 orang lolos.

Setelah mengucapkan terima kasih saya terus jalan lagi cari platform-nya Thalys. Ketemu! Tapi waktu itu masih jam 12an hiks... Saya mesti menunggu lagi karena kereta saya berangkat jam 14.25. Saya nunggu di waiting area tapi tidak tahan dinginnya lalu saya masuk kafe kecil di dekat main entrance. Ternyata harga roti dan minuman di Paris tidak terlalu mahal. Malah banyak yang harganya sama saja dengan di Singapore. Saya beli roti kismis 1.40E dan yogurt 2.50E. Agak mahal sih yogurtnya tapi rasanyaaaa.... hhhmmm... maknyus tenan!

Bosan di kafe saya jalan-jalan blusukan stasiun. Cari toilet yang agak susah nemunya terus sekalinya nemu mesti bayar 40cent! Jiahhh... tidak ada yang gratis di Eropa!! Pas jalan-jalan ada 1 cewek lari ndeketin saya, say hello, terus nanya 'Filipino?' uuuhhh... not again!! plis dehhh... saya saja bisa membedakan mana orang Indonesia mana orang Melayu Malaysia masa dia tidak tau ciri-ciri orang sebangsanya sendiri sih?!!

Sekitar jam 14.00 saya menunggu di platform Thalys dan setelah ada tulisan Thalys ke Amsterdam di platform 9 saya langsung menuju platform 9. Melewati gerbong-gerbong kelas 1 terus begitu ada gerbong kelas ekonomi saya tunjukan tiket saya tapi disuruh jalan lagi ke 'The next train'. Saya pikir maksudnya the next gerbong ternyata benar lho the next train!. Jadi Thalys itu gabungan beberapa kereta yang masing-masing terdiri dari beberapa gerbong. Nah gerbong yang saya lewati itu tadi mentok sampe Brussels doang, Tidak ikut sampe Amsterdam.

Setelah nemu gerbong yang benar saya terus masuk tapi lagi-lagi tempat duduk saya sudah diduduki orang lain. Oya waktu beli tiket Thalys tidak bisa milih tempat duduk. Jadi komputer yang milihin. Sebenarnya saya dapat tempat duduk di dekat gang tapi karena ibu-ibu yang menduduki tempat saya minta tukar biar dekat anaknya, akhirnya saya bisa duduk di dekat jendela hehehe... lumayan bisa bebas foto-foto :)

Tas saya taruh di bawah kursi. Tidak nyaman sih sebenarnya tapi dari pada tidak bisa mengambil kalau ditaruh di kabin atas. Ada free wifi di kereta tapi HP saya lowbat jadi saya matikan. Irit batre karena mesti kasih kabar ke mbak Yayuek kalau mau sampai Belanda. Sebenarnya nih ada colokan dibawah kursi yang bisa buat ngecharge HP. Tapi ketutup tas jadi saya tidak lihat hehe...

Setelah 2,5 jam di kereta akhirnya sampai juga saya di Rotterdam. Turun dari Thalys saya mesti beli tiket untuk ke Eindhoven. Sebenernya bisa sih sekalian beli di Dynasti Travel tapi saya ingin tau lebih murah mana beli di agent atau langsung di stasiun. Ternyata beli langsung lebih murah 2E :) Rotterdam-Eindhoven harga tiketnya 16.80E. Saya tanya ke yang jual tiket kalau ke Eindhoven di platform mana. Penjualnya bilang biasanya sih platform 4 tapi dia tidak begitu yakin. Saya terus nanya ke information center dan di kasih tau 'train to Venlo platform 4'. Agak bingung sebenernya... kok ke venlo?? Malas nanya lagi saya ke platform 4 terus mempelajari jalur dan jadwal kereta yang ke Eindhoven. Dan ternyata benar kereta ke Venlo itu lewat Eindhoven hehehe...

Dari petunjuk yang saya baca kereta yang saya tumpangi itu stoptrein yang berhenti di stasiun-stasiun kecil. Tapi ternyata saya salah. Keretanya cuma berhenti di Doordrech terus langsung Breda. Lhaaa... Breda kan sudah dekat sama Eindhoven :( Padahal saya mestinya telephone mbak Yayuek kira-kira 30 menit sebelum sampai Eindhoven. Aduhhh... maaf mbak Yayuek kasih kabarnya mendadak hehehe...

Sampai di Eindhoven saya telephone mas Gino yang ternyata sudah sampai parkiran stasiun Eindhoven. Setelah ketemu kami terus langsung menuju Uden. Lega sudah bisa ketemu mbak Yayuek dan Soraya juga :)

No comments:

Post a Comment