Thursday, March 10, 2011

GPS: Gondronk Positioning System

posted on facebook October 13, 2010



Sering saya dengar cerita teman tentang betapa hebatnya sopir taxi di Singapore yang pasti dan selalu tau alamt yang dituju. Betapa beruntungnya mereka yang dapat taxi dengan sopir jago seperti itu... dan betapa sialnya saya karena terlalu sering menjadi penunjuk jalan bagi pak sopir :(

Suatu pagi saya mesti bawa CPU ke kantor jadi saya naik taxi dari kos. Semaleman lembur... pagi-pagi nggendong CPU... saya pikir bisa tidur sebentar di taxi... tapi begitu kasih tau saya mau ke X pak sopir malah nanya 'Eh... where is that huh?' Oh noooo... terus saya jelaskan didekat Y sebelahnya Z bla bla bla. Kata pak sopir 'Ooohhh that side huh? I know... i know... but how to get there huh?'

sh*t! sh*t! sh*t!



Pengen rasanya turun dan cari taxi lain tapi kok ya mesti nggendong CPU lagi... belum lagi susahnya cari taxi di jam-jam sibuk... Akhirnya saya mengalah dan jadi petunjuk jalan buat pak sopir. Terus pas lewat highway di Kaki Bukit pak sopir bilang 'Miss... this highway is new maaa... can not find in GPS.'

Yah memang perkembangan jalan selalu lebih cepat dari update-an GPS tapi itu kan seharusnya tidak bisa jadi alasan. Lha wong sopir taxi masa highway baru tidak tau sih? Memang baru kemarin naksi?! Kalau manut panduan GPS memang tetap bisa sampai lewat jalan-jalan lain yang sudah ada di systemnya tapi itu kalau GPSnya bener... kalau salah?!

Tidak menyangka ya kalau GPS bisa salah? Saya juga tadinya mengira kalau alat itu tidak mungkin salah. Kan sudah diprogram... kan pakai satelit... kan bla bla bla... tapi itu semua buatan manusia yang tak luput dari kesalahan.

Saya pernah naik mobilnya client saya yang ada GPSnya. Client saya ngeset GPS dengan cara memasukan kode pos tempat yang kami tuju. Loading....loading....loading... bermenit-menit baru berhasil setting-nya. Awal perjalanan si mbak yang mengisi suara GPS memberi petunjuk dengan tepat. Tapi lama-lama kok ngawur... Masa dipeta belok kanan dia bilang belok kiri. Saya terus bilang ke client kalau dia salah belok. Client saya jawab 'But this lady said we must turn left.' Saya jawab 'Yes but she was wrong. Now please follow this lady' (menunjuk diri saya sendiri).

Kejadian lain lagi... saya ada meeting di East Cost Road nomer X. Karena belum pernah kesana jadi saya lihat peta dulu biar tau kira-kira dimana tempat itu. Kalau lokasinya saya tidak familiar biasanya saya fotokopi atau print peta dari street directory atau lihat di google earth dan saya gambar sendiri petanya. Tapi kalau saya cukup paham dengan lokasinya paling cuma saya ingat-ingat saja.

Nah yang di East Cost Road itu saya lihat lokasinya di sebelah timur Joo Chiat CC. Di seberang diagonalnya Katong Mall. Bukan daerah sepi jadi mestinya sopir taxi paham dengan tempat ini. Tapiiiii... memang dasar lagi sial kali ya saya dapat taxi yang sopirnya tidak paham daerah East Coast Road. Malah tanya saya 'Sama gedung A mananya? Kalau sama gedung B? Lewat mana biar tidak muter?

Jiahhhhh... ini yang sopir siapa sih?!

Saya bilang ke pak sopir 'Kita ke Joo Chiat CC dulu nanti saya kasih tau mesti kemana' Pak sopir nanya lagi 'Ke Joo Chiat CCnya mau lewat Still Road atau Tanjong Katong?' Heran deh masih bisa nanya gitu wong mobilnya saja arahnya sudah ke Tanjong Katong...

Terus sampai di Joo Chiat CC saya kasih tau kalau nanti ada perempatan belok kiri terus kira-kira 10m kalau bisa berhenti saya turun disitu. Pak sopirnya diam... mikir... terus bilang 'But miss... on my GPS the location is at the other side of the road and we must turn right not turn left.' Saya ngeyel kalau saya yang benar dan GPSnya dia perlu di update atau diformat ulang. Pak sopir ngeyel juga kalau GPS yang dia punya itu masih baru dan tidak pernah salah.

Akhirnya dari pada eyel-eyelan tidak jelas saya tanya 'Do you have street directory?' Street directory versi cetak adalah kitab wajib yang hampir selalu ada di mobil. Cara bacanya gampang-gampang susah karena petanya dipotong-potong.

Dalam waktu singkat saya sudah menemukan tempat yang saya tuju dan saya tunjukan petanya ke pak sopir dan tanggapan dia adalah 'Wah! You are so fast miss' Ya iyalahhh... posisi kami sudah hampir sampai perempatan dan mesti segera memutuskan mau belok kanan atau kiri.

Akhirnya bisa juga kami sampai di lokasi tanpa kesasar. Pas turun pak sopirnya bilang 'Miss... you are smarter than GPS' Saya cuma senyum. Dalam hati saya bilang 'Sudah banyak terbukti pak'. I am the GPS... Gondronk Positioning System...

*teringat masa lalu... di jaman ora enak saya menemani Mbakanix mengukur titik-titik halte di Jogja. Setiap kali sampai di halte... mobil berhenti... kaca jendela turun... alat GPS dioperasikan... dan Mbakanix teriak 'PIRO NDRONK??'

No comments:

Post a Comment