Saturday, February 6, 2010

(posted at friendster blog - May 13, 2005)


Tadi siang kuliah bahasa tidak di kelas seperti biasanya, tapi di ruang kerjanya Shin Sonsengnim. Hari Rabu kemarin Sonsengnim sudah wanti-wanti kalau kelas pindah dan tidak ada perkuliahan. Yang ada makan-makan sama minum teh. Hihihihi.... senangnya... jadi dari pagi saya sengaja tidak sarapan, soalnya mau makan ''Thok''.

Image taken from internet - unknown source

''Thok'' adalah jajanan tradisional Korea. Bahan dasarnya tepung beras ketan. Rasa, bentuk dan warnanya beragam. Sebagian besar ''thok'' rasanya manis. Sebagian lain tidak berasa. Yang manis biasa disajikan dalam potongan dadu 2x2x2 cm. Beberapa potong ''Thok'' yang manis dan segelas teh Korea yang pahit rasanya pas sekali. Kalau eneg dengan rasa manisnya ''Thok'', tinggal nyeruput teh Korea eeemmmm......

Tapi tadi siang kami menikmati ''Thok'' tidak dengan minum teh Korea, melainkan teh Taiwan. Peter, teman kami yang Taiwanese, membawakan teh asli Taiwan dan sekaligus membuatkannya untuk kami. Menurut saya rasa teh Korea dan teh Taiwan sama. Sama-sama pahit karena tidak pakai gula. Jadi ''Thok'' dinikmati dengan teh Korea atau teh Taiwan tetap enak. Tidak kehilangan rasa manisnya.

Sambil menikmati ''Thok'' kami ngobrol tentang hari-hari yang sudah kami lalui disini. Sonsengnim sesekali bertanya apakah kami suka ''Thok'' atau tidak. Semua menjawab suka, karena ''Thok'' juga ada di negara kami masing-masing. Di Indonesia ''Thok'' coklat disebut wajik, yang putih disebut kue mangkok dan yang kuning kecoklatan disebut ketan biru [karena serbuk yang ditaburkan diberi pewarna biru]. Di Taiwan ''Thok putih namanya ''Hun Kwe'', yang kuning kecoklatan namanya ''Mo Ci''. Masya dan Katja yang dari Rusia bilang ''Thok'' ada juga di Rusia, namanya Korean Food [hihihi.....]

''Thok'' yang tidak berasa biasanya dijadikan pengganti nasi. Yang teksturnya seperti kue basah dimakan dengan di cuwil-cuwil. Enak sekali dimakan dengan lauk daging panggang. Sedang ''Thok'' yang lebih padat disajikan bersama sup dalam irisan tipis-tipis. Ada juga yang dinikmati dengan cara dipotong seukuran sosis, ditusuk lalu dipanggang dan dilumuri saos khas Korea yang manis asin.

Ttopokki ala Nia :)


''Thok'' adalah makanan khas di Tahun Baru. Tapi di Korea kita bisa menikmatinya kapanpun. Mudah didapat dimana saja [pasar tradisional, warung kaki lima, hingga supermarket] dengan harga yang murah [asal tidak di rupiahkan].

No comments:

Post a Comment