Saturday, February 6, 2010

Budaya Ngomong

(posted at friendster blog - May 19, 2005)


Selasa kemarin kami[sebagian kecil] pelajar asing di Chung Ang University makan-makan bersama Sang Gi oppa. Sekaligus perpisahan, karena kami sudah mau pulang ke negara masing-masing. Sebagai wakil dari Thailand adalah Hanarong dan Subhattra, dan dari Indonesia ada Sagita, Dharmesti, Gerry dan saya.

Setelah makan kami tidak langsung menginggalkan ''Siktang'' atau restoran tapi ngobrol-ngobrol sampai sekitar 3 jam. Kami membicarakan banyak hal, terutama perbedaan budaya antara Thailand, Indonesia dan Korea Selatan. Salah satu topiknya adalah ''presentasi''. Hanarong dan Subhattra tanya ke oppa kenapa pelajar Korea jarang tanya kalau ada yang presentasi. Kata Sang Gi oppa karena budaya menghormati yang lebih tua begitu berakar di masyarakat Korea. Jadi kalau yang presentasi umurnya lebih tua, yang muda tidak akan tanya apalagi mendebat. Tapi sekarang sedang diupayakan untuk mengurangi budaya ini, terlebih dalam kasus seperti ini, tambah Sang Gi oppa. [Siapa yang mengupayakan??? Beberapa orang yang mulai terbuka pemikirannya, kata oppa. dan tentu saja, termasuk dirinya]

Saya tanya ke Hanarong dan Subhattra kalau di Thailand seperti apa. Kata mereka, kalau mereka presentasi dan tidak ada yang menanggapi, mereka bisa menangis di depan kelas. Tapi kalau ada yang tanya tapi pertanyaannya tidak bermutu, mereka bisa [mempunyai hak] untuk mengusir orang tersebut keluar dari kelas. Wew!!!

Yah!! Lain ladang lain belalang....

No comments:

Post a Comment